Dalam pemaparannya, Dr. Haidar Bagir menyampaikan banyak hal terkait penulisan buku tersebut seperti mengapa memilih "Islam Tuhan Islam Manusia" menjadi judul bukunya. Menurutnya, Islam berasal dari Tuhan (Islam Tuhan) yang diturunkan kepada manusia dan ditafsirkan oleh manusia serta menjadi Islam manusia. Jadi, manusia selalu menafsirkannya sesuai pemahamannya dan dapat memiliki kemungkinan benar maupun tidak benar karena dilahirkan dari pemahaman manusia yang menafsirkan.
Bagir juga mengungkapkan bahwa kebenaran dari Allah bagaikan cermin yang dijatuhkan yang menjadi hancur berkeping-keping, dan kepingan tersebut diambil oleh manusia yang ada di bumi. Oleh sebab itu manusia harus menyatukan kepingan-kepingan tersebut agar menjadi cermin yang utuh kembali.
Sementara narasumber kedua, Dr. Imdadur Rahmat menambahkan bahwa Islam disebarkan oleh manusia dan dipahami sebagai tafsir untuk menerjemahkan bahwa seolah-olah Pencipta (Tuhan) yang berkehendak demikian. "Agama harus didialogkan dengan manusia, karena manusia merupakan bagian penting dari agama" jelasnya.