Pati, NU Online
Dalam rangka melestarikan khazanah keilmuan dan warisan Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh, santri-santri Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (STAIMAFA) Pati membedah salah satu karyanya berjudul "Thariqatul Husul ala Ghayatil Wushul" di aula kampus, Sabtu (22/2).
Acara yang diselenggarakan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) STAIMAFA ini diikuti berbagai elemen mulai dari para mahasiswa, pelajar, serta para santri pondok pesantren sekecamatan Margoyoso, Pati. Dari 100 undangan yang disebar, peserta yang hadir mencapai 200 orang.
Forum ini menghadirkan Ustadz Ahmad Nadhif sebagai narasumber. Menurutnya, Mbah Sahal adalah sosok yang peka lingkungan dan berpegang pada ucapan Imam Al-Ghazali dalam kemaslahatan makhluk.
Keresahan terhadap dunia pesantren yang cenderung verbalistik dan tekstual, mengilhami Mbah Sahal untuk membuat karya ushul fiqh, kata Nadhif. Tidak sedikit tokoh cendekiawan yang mengaji karya Mbah Sahal karena dianggap memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lembaga pendidikan.
Gaya tulisan Mbah Sahal, terang Nadhif, mengikuti Assyatibi yang sangat piawai menyampaikan pemikiran secara perlahan, tanpa harus kentara namun dapat diterima dengan baik. Sedangkan dalam masalah perbedaan, Mbah Sahal cenderung memilih sikap diam dan cenderung menghindari polemik.
“Adapun mengenai 'illat dan hikmah, Mbah Sahal mengikuti Imam Fakhrudin Ar-Razi,” pungkas Nadhif. (Isyrokh Fuaidi/Alhafiz K)
Sumber: NU Online