TRIBUNJATENG.COM, PATI -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati berencana menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk membantu sosialisasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah 2017 mendatang. Kali ini, KPU menggandeng mahasiswa dari Institut Matholiul Falah (Ipmafa) Margoyoso, Pati.
Ketua KPU Pati, Much Nasich dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jateng, Minggu (5/6/2016) menyatakan selain mengajak mahasiswa untuk menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi, ia juga meminta mahasiswa untuk sosialisasi pilkada kepada masyarakat.
"Pemahaman tentang pentingnya menggunakan hak pilih penting disosialisasikan. Mahasiswa diyakini menjadi satu kelompok strategis yang dapat mempengaruhi masyarakat. Kami sudah membangun kesapahaman dengan Ipmafa," terang Nasich.
Tidak hanya itu saja, KPU dengan Ipmafa juga menandatangani nota kesepahaman atau MoU kerjasama dalam riset tentang politik uang atau money politics di Pati. Misalnya saat mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) dengan terjun langsung ke masyarakat bisa mensosialisasikan tentang dua hal tesebut.
Untuk kedepannya, KPU Pati juga akan melakukan sosialisasi secara berkelanjutan dengan melibatkan kalangan relawan demokrasi dan seluruh panitia penyelenggara pemilu tingkat desa dan kelurahan.
"Agen sosialisasi Pilkada bertugas menyosialisasikan kepada lima kelompok sasaran. Yakni, unsur pemilih pemula, pemilih perempuan, kelompok agama, disabilitas atau penyandang cacat dan kaum marjinal," imbuhnya.
Sementara, Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Ipmafa, Imam Adzroi, menyatakan untuk membantu sosialisasi Pilkada, Ipmafa rencananya bakal melibatkan ratusan mahasiswa.
"Rencananya, kami akan melibatkan sebanyak 280 mahasiswa saat KKN bulan Agustus nanti," terang Imam.
Juli ini, kata dia, pihaknya akan melakukan observasi terlebih dahulu di 31 desa yang berada di Kecamatan Gembong dan Tlogowungu yang bakal dijadikan sebagai tempat KKN Mahasiswa Ipmafa pada Agustus hingga September 2017.
"Kami berharap dengan kegiatan ini mahasiswa tidak hanya menjadi fasilitator tetapi juga melihat langsung realitas di masyarakat dalam pesta demokrasi mendatang. Nantinya, kami akan lebih fokus pada praktek money politicS di tengah masyarakat," imbuhnya.(*)