Redaksi
IPMAFA – Eks Wakil Ketua Dewan Ekskutif Mahasiswa
(DEMA) Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) M Imamu Muttaqin mengatakan
Focus Discussion Mahasiswa (FDM) membutuhkan partisipan ontime
dan responsif.
Hal itu ia ungkapkan usai menjadi narasumber
FDM part kedua bertajuk Fatwa
MUI:Boikot Produk Israel?
Ia berharap acara
selanjutnya berjalan tepat waktu,
peserta diskusi aktif dan responsif dalam menanggapi
dan menyampaikan gagasannya di depan umum.
"Saya merasa senang ketika bisa
diskusi bersama dengan teman-teman. Hanya saja saya berharap ke depannya partisipan bisa ontime
dan responsif," ungkap Imam.
Anggota Divisi Internal DEMA IPMAFA, Ahmad Bastomi
mengungkapkan, sambutan
mahasiswa terhadap program FDM part pertama sangat antusias. Hal itu terlihat dari kehadiran
mahasiswa pada saat acara dimulai.
“Berbeda dengan part
sebelumnya, pada part kedua ini semangat dan antusiasme mahasiswa semakin
berkurang,” terang Bastomi.
FDM merupakan program
terbaru DEMA IPMAFA yang diluncurkan Senin, 4/12/2023 di Hutan IPMAFA.
Bastomi
menuturkan bahwa FDM merupakan salah satu wadah membentuk jiwa kritis khususnya
kalangan mahasiswa IPMAFA agar tanggap terhadap isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan
masyarakat.
"Harapan
kami dengan adanya acara FDM ini teman-teman mahasiswa dapat merespon isu-isu
yang sedang viral dibicarakan baik dari skala Nasional maupun skala lokal,"
harapnya.
Kegiatan
FDM merupakan acara rutinan yang dilakukan sebulan sekali dengan menghadirkan 3
pemantik berbeda setiap pertemuan sesuai dengan tema yang akan dibahas.
Kegiatan
ini telah berlangsung dua kali. Pertama, Bulan Oktober dengan
tema Buntut Panjang Putusan MK: Kampus Pesantren Bagaimana? Kedua, pada Bulan Desember ini
dengan tema Fatwa MUI: Boikot
Produk Israel? (Syarifatun
Sa'adah_Media Dema I/Nis-03/Uha-01)